Konsep Dasar Asuhan Persalinan

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280





Persalinan adalah pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang telah cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan.
Bentuk persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut :
1. Persalinan spontan, bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.
2. Persalinan buatan, bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.
3. Persalinan anjuran, bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan.

Sebab-sebab dimulainya persalinan

 Sebab-sebab dimulainya persalinan belum diketahui dengan jelas. Banyak faktor yang memegang peranan penting dan bekerja sama sehingga terjadi persalinan.



Beberapa teori yang memungkinkan terjadinya persalinan, yaitu :

1. Teori Keregangan
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu. Setelah melewati batas waktu tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai. Keadaan uterus yang terus membesar menjadi besar mengakibatkan iskemia otot-otot uterus .

2.  Teori Penurunan Progesteron
Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28 minggu dimana terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan dan buntu. Villy keriales mengalami perubahan-perubahan dan produksi progesteron mengalami penurunan sehingga saat rahim lebih sensitif terhadap oksitosin. Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan progesteron tertentu.

3. Teori Oksitosin Internal
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hypofisis pars posterior. Peubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dapat mangubah sensitivitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi Braxton-hicks. Menurunkan konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan, maka oksitosin dapat maningkatkan aktivitas sehingga persalinan dimulai.

4. Teori Prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu yang dikeluarkan oleh desidua. Pemberian prostaglandin pada saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga terjadi persalinan. Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan.

Tahapan Persalinan

Persalinan dibagi menjadi empat tahap. Pada kala I disebut kala pembukaan, kala II disebut juga kala pengeluaran, kala III disebut kala uri dan kala IV adalah 2 jam setelah plasenta keluar.

1. Kala I
Kala I persalinan dimulai sejak terjadi kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10cm). Kala I persalinan terdiri atas dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif.
a. Fase Laten

  • dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap
  • berlangsung hingga serviks membuka sampai 3 cm
  • pada umunya fase ini berlangsung lebih kurang 8 jam
b. Fase Aktif
Fase aktif ini dimulai dari pembukaan 3cm sampai 10cm. Dalam fase ini masih dibagi menjadi tiga fase lagi, yaitu :
  1. Fase akselerasi, pembukaan dari 3cm menjadi 4cm, berlangsung selama 2 jam.
  2. Fase dilatasi maksimal, pembukaan dari 4cm menjadi 9cm, berlangsung selama 2 jam
  3. Fase diselerasi, pembukaan dari 9cm sampai 10cm, berlangsung selama 2 jam.
2. Kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap (10cm) sampai bayi lahir. Proses ini berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida. Pada kala ini his menjadi lebih kuat dan cepat, >5x/10 menit. Dalam kondisi yang normal pada kala ini kepala janin sudah masuk dalam ruang panggul, maka saat ada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara reflektoris menimbulkan rasa ingin mengejan. Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan membukanya anus. Labia membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada saat ada his. Dengan kekuatan his dan mengejan maksimal kepala janin dikeluarkan dengan suboksiput dibawah simfisis dan dahi, muka, dagu melewati perineum. Setelah his istirahat sebentar, maka his mulai lagi untuk mengeluarkan anggota badan bayi.

3. Kala III
Dimulai segera setelah bayi baru lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Setelah bayi lahir uterus teraba keras dengan fundus uteri agak diatasa pusat. Beberapa menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya.

4. Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum . Observasi yang harus dilakukan pada kala ini adalah :
  • tingkat kesadaran ibu
  • pemeriksaan tanda-tanda vital 
  • kontraksi uterus
  • jumlah perdarahan.


Tujuan Asuhan Persalinan

Tujuan asuhan persalinan normal yaitu memupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat optimal.

Lima aspek dasar atau disebut Lima Benang Merah dirasa sangat penting dalam memberikan asuhan persalinan dan kelahiran bayi yang bersih dan aman. Kelima aspek benang merah tersebut adalah :
  • membuat keputusan klinik
  • asuhan sayang ibu dan sayang bayi
  • pencegahan infeksi
  • pencatatan (rekam medik)
  • rujukan

Tanda-tanda Persalinan

Tanda-tanda bahwa persalinan sudah dekat :

1. Menjelang minggu ke 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala janin sudah masuk pintu atas panggu (PAP) yang disebabkan oleh kontraksi braxton-hicks, ketegangan dinding perut, ketegangan ligamentum rotundum dan gaya berat janin sehingga kepalake arah bawah. Masuknya kepala janin ke pintu atas panggul dirasakan ibu hamil dengan terasa ringan di bagian pintu atas (rasa sesak mulai berkurang), terjadi kesulitan saat berjalan dan sering kencing. Gambaran penurunan bagian terendah janin sangat jelas pada primigravida, sedangkan pada multigravida kurang jelas karena kepala janin baru masuk pintu atas panggul menjelang persalinan.

2. Terjadinya his persalinan. Pada saat hamil muda sering terjadi braxton-hicks. Kontraksi ini dapat dikemukakan sebagai keluhan, karena dirasakan sakit dan menganggu. Kontraksi ini terjadi karena perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dan memberikan kesempatan rangsangan oksitosin. Denga makin tua kehamilan, maka pengeluaran estrogen dan progesteron makin berkurang, sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi yang lebih sering disebut sebagai his (kontraksi) palsu.

Tanda-tanda Persalinan Tiap Tahapan Kala

a. Kala I
Pada kala pembukaan his belum begitu kuat, datangnya setiap 10-15 menit dan tidak seberapa kuat atau menganggu ibu, sehingga ibu masih dapat berjalan. Lambat laun his bertambah kuat, yaitu intervalnya lebih pendek, kontraksi menjadi lebih kuat dan lebih lama. Lendir bercampur darah menjadi bertambah banyak. Lama kala I untuk primipara adalah 12 jam untuk multipara 8 jam.

b. Kala II
Tanda-tanda dimulainya persalinan kala II adalah :
  1. his menjadi kuat, yaitu kontraksi berlangsung selama 50-100 detik dengan interval selam 2-3menit.
  2. ketuban biasanya pecah dengan ditandai keluarnya cairan berwarna kekuningan secara tiba-tiba dan banyak.
  3. ada perasaan ingin mengedan.
  4. ada tanda bahwa kepala janin sudah sampai di dasar panggul yaitu dengan terlihat perineum menonjol, vulva membuka dan anus terbuka.
c. Kala III dan Kala IV
Tanda-tanda dimulainya persalinan kala III :
  1. uterus menjadi bundar
  2. keluar darah tiba-tiba
  3. tali pusat memanjang
  4. naiknya fundus uteri
Kala III diakhiri dengan kala IV persalinan, yaitu sampai dengan 2 jam setelah bayi lahir.

Semoga Bermanfaat :D

ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Konsep Dasar Asuhan Persalinan"

Posting Komentar