ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
1. Influenza
Adalah suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, menggigil, sakit otot, sakit kepala sering disertai pilek batuk non produktif dan sakit tenggorokan. Berlangsung 2 sampai 7 hari.
Etiologi :
Ada 3 tipe virus influenza A, B, dan C.
Virus Penyebab : Orthomyxovirus
Pathogenesis :
Transmisi virus lewat partikel udara dan likalisasinya di traktus respiratorius.
Gambaran klinis :
Demam, sakit kepala, sakit otot, batuk, pilek, sakit menelan dan suara serak.
2. Pneumonia
Adalah peradangan pada parenkim paru distal dari bronkiolus terminalis, respiratorius, alveolus dan menyebabkan konsolodasi jaringan paru dan pertukaran gas setempat.
Ada 2, menurut epidemiologinya :
- Pneumonia Komuitas, yaitu penularan dari penderita setempat
- Pneumonia Nosokomial, yaitu penularan dari penderita/pengunjung rumah sakit yang awalnya sehat dari linkungan rumah sakit.
Pathogenesis, ditentukan oleh 3 faktor :
- Keadaan imunitas host/inang
- Mikroorganisme yang menyerang pasien
- Lingkungan yang saling berinteraksi satu sama lain.
Diagnosis :
- Anamnesa : Evaluasi faktor predisposisi, usia pasien, awitan.
- Pemeriksaan fisik : Demam, sesak nafas, tanda konsolidasi paru, warna, konsistensi, jumlah sputum.
Penatalaksanaan :
- Antibiotik
- Terapi Oksigen
- Nebulizer
- Fisioterapi dada
Dampak : Mengganggu pertikaran O2 dan CO2 sehingga menbahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, sehingga dapae menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur.
3. Asma Bronkial
Adalah penyakit gangguan inflamasi kronis saluran nafas yang dihubungkan dengan hiperresposif, keterbatasan aliran udara yang reversible dan gejala pernafasan.
Pathofisiologis :
Pemicu - pelepasan mediator (inflamasi, bronkospasme, sekresi mukus) - gangguan pernafasan.
Faktor pemicu : alergen, polusi udara, debu, kelekahan, perubahan cuaca, makanan, obat, rhinitis, sinusitis dan ISPA.
Diagnosis :
Riwayat penyakit : untuk menentukan waktu saat timbulnya serangan dan beratnya gejala.
Riwayat Eksaserbasi : Sebelumnya obat-obatan yang digunakan.
Pemeriksaan fisik :
- Keadaan umum pasien : Kondisi sangat berat akan duduk tegak
- Frekuensi penggunaan otot-otot tambahan untuk bernafas
- Frekuensi pernafasan >30x / menit
- Takikardi >120x / menit
- Oksigen 1-3 liter/menit
- B2 Agonis inhalasi (salbutamol)
- Antikolinergik (inpratropium bromide)
- Kortikosteroid (inhalasi, oral, intravena).
Dampak : penyakit asma yang berat akan mempengaruhi pertumbuhan & perkembangan janin dalam rahim melalui pertukaran O2 dan CO2.
4. Tuberkulosis Paru
Penyebab : Mycobacterium tuberculosis
Pathogenesis :
- Inhalasi dropet, khususnya pasien TB paru dengan batuk berdarah/berdahak mengandung BTA.
- Kuman yang dibatukkan/dibersinkan keluar menjadi droplet nuclei di udara
- Partikel ini menetap diudara bebas 1-2jam, tergantung ada/tidak sinar UV, ventilasi.
- Demam, biasanya deman subfebril menyerupai demam influenza
- Batuk/batuk darah
- Sesak nafas
- Nyeri dada
- Malaise
- Keadaan umum, konjugtiva mata & kulit anemia, badan kurus/BB turun, keringat dingin malam hari, batuk berdakah >2 bulan .
- Pemeriksaan fisik tidak ditemukan apapun, kecuali apabila ada infiltrat luas dan fibrosis didapatkan nafas tambahan ronkhi basah, kasar dan nyaring.
- Darah (LED) tinggi
- Sputum (BTA)
- Tes Tuberkulin (tes mantoux)
5. Bronkhitis
Bronkhitis Akut, adalah proses inflmasi akut yang mengenai trakea, bronkus utama dan menengah yang bermanifestasi sebagai batuk, biasanya membaik tanpa terapi dalam 2 minggu.
Bronkhitis Kronis, adalah kondisi kronis/berulang dari batuk produktif yang terjadi selama 3 bulan berlangsung selama 2 tahun.
Etiologi : Umumnya disebabkan bakteri dan virus. Bronkhitis akut disebabkan virus mengikuti gejala ISPA, rhinitis, faringitis muncul setelah 3-4 hari ISPA. Awalnya keras dan kering, lalu ringan & produktif. Gejala menghilang dalam 10-14 hari.
Terapi : Minum banyak, penurun panas, Antibiotik (bakteri), penekan batuk dan pengencer dahak. Jika disertai wheezing (bronkhodilator), B2 agonis.
Bronkhitis akut bakteri
Pada infeksi pertusis & c.diphteriae, gejalanya dominan ISPA, rhinitis, konjugtivis, demam sedang dan batuk.
Gejala khas : batuk kuat berturut-turut dalam 1 ekspirasi, diikuti dengan usaha keras dan mendadak untuk inspirasi.
Diagnosis pasti = kultur mukus
Terapi : eritromisin, penicillin.
Bronkhitis Kronis : biasa diderita pada pasien laki-laki > perempuan, faktor merokok 90%. Dan gangguan defisiensi alpha1-antitripsin.
Gejala awal batuk biasa kemudian lanjut sesak nafas.
Semoga bermanfaat :D
0 Response to "Kelainan saluran nafas"
Posting Komentar