ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Kelahiran buah hati pasti menjadi hal yang didambakan bagi setiap pasangan, apalagi jika pasangan tersebut calon orangtua baru. Tapi apa jadinya kalau bayi yang akan dilahirkan justru tidak ada? kok bisa ?
Sebenarnya bayi tidak hilang bahkan dicuri roh halus tapi ini merupakan Blighted Ovum atau lebih dikenal dengan kehamilan kosong. Pada saat terjadi pembuahan sel-sel tetap membentuk sel ketuban, plasenta namu telur yang telah dibuahi tidak berkembang menjadi embrio. Pada kondisi blighted ovum ini kantung kehamilan akan terus berkembang seperti kehamilan biasanya namun sel telur yang sudah dibuahi tadi gagal untuk berkembang dengan sempurna.
Maka pada ibu yang mengalami Blighted ovum ini akan merasa kehamilannya biasa-biasa saja, karena memang kehamilan biasa-biasa saja
Gejala biasanya sama dengan awal kehamilan, yaitu mual muntah di pagi hari, sakit kepala, perut membesar serta dengan tes kehamilan positif.
Fenomena ini biasa terjadi karena kelainan kromoson embrio yang dapat diakibatkan oleh kualitas sel jantan atau ovum yang buruk serta ketidakberhasilan pembuahan untuk membelah. Adapula yang menyatakan infeksi saat hamil seperti infeksi oleh TORCH (Toxoplasma, Other(HIV, Varicella/cacar), Rubella, Cytomegalovirus, Herpes virus), dan Diabetes dapat menyebabkan Blighted ovum ini, tetapi kebenarannya masih perlu diteliti.
Pencegahan terjadinya Blighted Ovum dapat dilakukan dengan pemeriksaan TORCH, imunisasi Rubella pada wanita yang hendak hamil, bila menderita penyakit disembuhkan dahulu, kontrol gula darah, pemeriksaan kromosom terutama bila usia 35 tahun, hentikan kebiasaan merokok untuk produksi sperma/ovum yang baik, periksa kehamilan (antenatal care) rutin dan pola hidup sehat.
Semoga bermanfaat :D
0 Response to "Apa benar mitos janin dalam kandungan bisa hilang?"
Posting Komentar